Ikan asin tak asing lagi bagi kita, ikan ini bisa jadi alternatif lauk dalam hidangan kita, tapi tahukah Anda bahwa ikan asin sebenarnya bersifat karsinogenik, di mana ia akan menyebabkan kanker.
Menurut daftar yang diterbitkan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), ikan asin termasuk dalam Kelompok 1 zat karsinogenik bersama dengan daging olahan lainnya, alkohol dan tembakau.
Perlu Anda Ketahui, hal-hal yang dikategorikan di Grup 1 didukung oleh bukti yang cukup dari ilmuwan dan periset. Anda bisa mengecek daftar lengkap disini.
Lantas, bagaimana ikan asin bisa menyebabkan kanker?
Seperti kita ketahui, ikan asin dihasilkan dengan menambahkan nitrit untuk menahan pertumbuhan bakteri dan pewarna makanan. Bila bereaksi dengan jus gastrik, minyak goreng panas atau protein dari daging, nitrit akan berubah menjadi senyawa mematikan yang dikenal sebagai nitrosamine yang menyebabkan kanker.
Selain itu, ikan asin sudah lama dikaitkan dengan kanker esofagus, kanker lambung dan kanker hidung.
Apakah kamu masih makan ikan asin?
Menurut ahli onkologi Tiongkok, produk makanan asin tidak bisa disalahkan karena kanker bisa disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya, nelayan dari seluruh dunia telah menyembuhkan dan mengawetkan ikan mereka dengan garam selama berabad-abad, dan kebanyakan dari mereka menjalani kehidupan yang panjang dan sehat.
Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa kanker disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetika dan faktor lingkungan.
Haruskah Anda menghindari ikan asin dari makanan Anda?
Dokter merekomendasikan makan ikan asin minimal satu atau dua kali dalam sebulan. Selain itu, Anda perlu meningkatkan asupan serat Anda untuk mengendalikan pergerakan usus. Hal ini dapat mengurangi jumlah ikan yang tersisa di perut Anda, sehingga mengurangi penyerapan nitrosamin di tubuh Anda.
Banyak makanan lezat yang kita suka terdaftar sebagai karsinogenik, dan menghindarinya dari kehidupan kita hampir tidak mungkin karena makanan adalah segalanya! Jadi konsekuensinya, diet moderat.